10.52
duniakei
0 comments

Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak

Iya, setiap anak memang berbeda pertumbuhan dan perkembangannya, karena setiap anak unik dan memiliki keistimewaannya masing-masing. Tapi kalau misalnya anak usia 3 tahun belum bisa jalan juga berarti ada yang gak beres kan? Padahal umumnya anak mulai belajar berjalan itu sekitar usia 1 tahun. Kita gak boleh mentang-mentang berpegang pada prinsip setiap anak berbeda pertumbuhan dan perkembangannya maka membiarkan anak usia 3 tahun yang masih belum bisa berjalan. Nah, maka dari itu kita harus mengamati dan mendeteksi tumbuh kembang anak sejak dini. Berdasarkan Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, Deteksi Dini Tumbuh Kembang dilakukan pada bulan ke-4, 8, 12, 18, 24, 36, 48, 60 usia anak. Dilakukannya harus sealami mungkin, usahakan anak gak tau bahwa ia sedang diamati. Trus keadaan anak saat diamati juga harus dalam kondisi sehat. Lalu, apa sajakah yang harus diamati? Usia 4 Bulan: 1. Mampu menumpu dengan kedua lengan dan berusaha mengangkat kepala (ini sambil tengkurep ya maksudnya). 2. Mampu bermain-main dengan kedua tangan. 3. Mampu mengamati mainan. 4. Mampu mendengar suara kertas yang diremas dan bermain bibir sambil mengeluarkan air liur. Usia 8 Bulan: 1. Mampu duduk sendiri lalu mengambil posisi ongkong-ongkong dan bertahan sebentar. 2. Mampu menggenggam balok mainan dengan seluruh permukaan tangan. 3. Mampu memperhatikan dan mencari mainan yang jatuh. 4. Mampu mengeluarkan suara: maa...ma...ma..., ta...ta...ta..., da...da...da... 5. Mampu bermain “Ciluk...Ba...”. Usia 12 Bulan: 1. Mampu berdiri sendiri dan berjalan sambil berpegangan tangan. 2. Mampu mengambil benda kecil dengan ujung ibu jari dan jari telunjuk. 3. Dapat menunjukkan roda mobil-mobilan (bagi anak laki-laki) dan mata boneka (bagi anak perempuan). 4. Mampu mengucapkan satu kata atau lebih dan tahu artinya. 5. Mampu memberikan mainan pada ibu atau bapak. Usia 18 Bulan 1. Mampu berlari tanpa jatuh. 2. Mampu menyusun tiga balok mainan. 3. Mampu menutup gelas. 4. Mampu mengucapkan sepuluh kata atau lebih dan tahu artinya. 5. Mampu menyebutkan namanya bila ditanya. Usia 24 Bulan: 1. Mampu melompat dengan dua kaki sekaligus 2. Mampu membuka botol dengan memutar tutupnya. 3. Mampu menyebutkan 6 bagian tubuh. 4. Mampu menjawab dengan kalimat dua kata. 5. Mampu meniru kegiatan orang dewasa. Usia 36 Bulan: 1. Mampu turun tangga dengan kaki bergantian tanpa berpegangan. 2. Mampu meniru membuat garis tegak, garis datar, dan lingkaran. 3. Mampu mengenali dan menyebut tiga warna. 4. Mampu bertanya dengan memakai kata apa, siapa, di mana? 5. Mampu bermain bersama teman. Usia 48 Bulan: 1. Mampu melompat dengan satu kaki di tempat. 2. Mampu memegang pensil dengan ujung jari. 3. Mampu menghitung tiga balok mainan dengan cara menunjuk. 4. Mampu menggunakan kalimat lengkap (lebih dari 2 kata). 5. Mampu bermain bersama teman dalam satu permainan. Usia 60 Bulan: 1. Mampu melompat dengan satu kaki ke arah depan. 2. Mampu meniru tanda + (tambah), □ (kotak). 3. Mampu menggambar orang. 4. Mampu bercerita dan bermakna. 5. Mampu bermain bersama temang dengan mengikuti urutan permainan. Kalo misalnya ada yang belum sesuai, kalo dikit-dikit doang mah gak apa-apa kali ya, nah kalo gak sesuainya kejauhan, kayak misalnya udah 5 tahun tapi belum menganal warna, maka perlu dikonsultasikan ke ahlinya. Takutnya anak kita ada apa-apanya. Sekian post hari ini, mudah-mudahan bermanfaat.

Label: , , , ,

12.40
duniakei
0 comments

Tentang PAUD

Kalo zaman dahulu kala pemerintah menggembar gemborkan WAJAR 9 Tahun dari mulai SD sampe SMP, sekarang yang lagi ‘heboh’ itu tentang Pendidikan Usia Dini alias PAUD. Karna ternyata pertumbuhan dan perkembangan anak pada usia dini sangat menentukan kualitas kesehatan, kecerdasan, dan kematangan emosional manusia pada tahap berikutnya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr Benjamin S Bloom, Professor of Education, University of Chicago mengungkapkan bahwa pada usia 4 tahun 50% dari kapabilitas kecerdasan seorang anak telah terbentuk. Pada usia 8 tahun telah mencapai 80% dan pada usia 18 tahun intelegensi dewasa seorang anak telah komplit terbentuk. Oleh karna itu, sejak tahun 2003 Pemerintah melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah memberikan dukungan bagi lembaga/organisasi masyarakat untuk pengembangan berbagai program layanan PAUD, khususnya Kelompok Bermain. Masih banyak orang yang salah kaprah tentang pengertian PAUD. Banyak yang menganggap PAUD itu ya Kelompok Bermain atau Play Group. Sedangkan TK dan RA itu berbeda, berdiri sendiri secara terpisah. TK dan RA tidak dianggap sebagai PAUD. Padahal nih ya, menurut Undang-undang Sistem Penddikan Nasional, pendidikan anak usia dini (PAUD) dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal dan informal. PAUD pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak (TK), Raudatul Athfal (RA) atau bentuk lain yang sejenis. PAUD jalur nonformal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA) atau bentuk lain yang sederajat, sedangkan PAUD jalur informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan. Pendidikan anak usia dini memiliki fungsi utama mengembangkan semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa, fisik (motorik kasar dan halus), sosial dan emosional. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat kuat antara perkembangan yang dialami anak pada usia dini dengan keberhasilan mereka dalam kehidupan selanjutnya. Misalnya, anak-anak yang hidup dalam lingkungan (baik di rumah maupun di KB atau TK) yang kaya interaksi dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar akan terbiasa mendengarkan dan mengucapkan kata-kata dengan benar, sehingga ketika mereka masuk sekolah, mereka sudah mempunyai modal untuk membaca. Sehubungan dengan fungsi-fungsi yang telah dipaparkan tersebut, maka tujuan pendidikan anak usia dini dapat dirumuskan sebagai berikut. a. Memberikan pengasuhan dan pembimbingan yang memungkinkan anak usia dini tumbuh dan berkembang sesuai dengan usia dan potensinya. b. Mengidentifikasi penyimpangan yang mungkin terjadi, sehingga jika terjadi penyimpangan, dapat dilakukan intervensi dini. c. Menyediakan pengalaman yang beranekaragam dan mengasyikkan bagi anak usia dini, yang memungkinkan mereka mengembangkan potensi dalam berbagai bidang, sehingga siap untuk mengikuti pendidikan pada jenjang sekolah dasar (SD). Sebenernya pemerintah masih belum mewajibkan sih pendidikan anak sejak usia dini ini, gak sewajib SD dan SMP SMA. Jadi masih banyak anak Indonesia yang belum mendapatkan pendidikan secara formal ataupun nonformal. Mungkin ada sebagian orang tua yang menganggap bahwa dirinya mampu kok mendidik anak usia dini, dia tau banget apa yang harus dilakukannya terhadap anaknya yang masih usia dini. Tapi masih banyak juga lho orang tua yang sebenernya gak tau bagaimana seharusnya memperlakukan anak usia dini. Sebagai contoh, karena sekolah dasar sekarang banyak yang menuntut setiap calon anak didik yang mau sekolah di sekolah itu harus sudah bisa baca tulis dan menghitung, maka orang tua juga menuntut dan memaksa anak untuk belajar membaca, berhitung dan menulis sejak usia dini. Yang gak disekolahin mungkin belajarnya di rumah didampingi orang tua dengan sedikit bumbu cubitan, pelototan dan bentakan. Kalo yang di sekolah ya usaha maksa maksa pihak sekolah buat ngasih tambahan belajar baca tulis n berhitung. Sampe sampe ada juga lho yang ngasih les privat anaknya buat baca tulis menghitung itu tadi! Well, sebenernya gak apa apa sih ngasih pengenalan huruf n angka ke anak usia dini. Tapi sebatas pengenalan aja lho. Gak sampe maksa-maksa anaknya buat baca teks sampe anaknya nangis saking gak maunya karna jenuh dan akhirnya si anak diancam. Mengerikan? Yang seperti itu beneran terjadi lho, dan banyak kasusnya! Sebagai contoh, ada ucapan seperti ini “Ah anakku di pindah ke TK aja deh! Abisnya di PAUD (mungkin maksudnya kelompok bermain) tuh apaan, kerjaannya Cuma nyanyi-nyanyi sama mewarnai aja, gak ada hasilnya”. Makanya para orang tua harus sering-sering dikasih pengertian, bahwa stimulan yang dikasih pihak sekolah itu nggak asal-asalan, ada tujuannya. Tapi emang gak gampang sih ngasih pengertian kayak gitu karna pasti masih aja ada orang tua yang ngotot n ngeyel. Pengalaman nih, karna kayaknya di tempat lain juga pasti banyak kejadian yang kayak gitu. Nah kalo udah kayak gitu, salah siapa? Salah orang tua murid? Orang tua murid gak bisa disalahin sepenuhnya. Karna mungkin ‘pelajaran’ yang diajarkan di PAUD (maksudnya Kelompok Bermain) anaknya memang hanya nyanyi dan mewarnai. Padahal nggak sesederhana itu lho, banyak hal yang harus distimulasi, dirangsang oleh pendidik. Untuk kelancaran pembelajaran agar sesuai dengan peraturan yang seharusnya itu juga gak murah lho, butuh banyak biaya. Sedangkan banyak orang yang mendirikan sebuah lembaga PAUD bukan karna dia punya banyak duit sehingga bisa menjamin segala sarana dan prasarana lembaga itu, tapi karna dia gak tega liat perkembangan pendidikan di lingkungannya. Jadi ya modal tekad yang kuat aja. Contohnya ya aku ini, kasian liat anak-anak susia dini sekitar rumah yang pada gak sekolah. Sejak kecil diajarin bahasa kasar n gak bener sama tetangganya yang pengangguran, sementara orang tuanya gak ngapa-ngapain. Heran juga sama anak umur 5 tahun yang masih aja suka digendong sama mamanya. Banyak juga anak yang gak bisa diandelin, gak bisa dimintain tolong. Disuruh beliin bawang ke warung aja gak mau. Gak bisa diberi tanggung jawab. Nah dengan adanya PAUD mudah2an ilang hal-hal negatif kayak tadi itu. Kalo diliat-liat, pencapaian yang diharapkan dari kalimat diatas itu kok bersifat akhlaq ya? Ya emang iya. Karna tujuan utama dari pendidikan anak usia dini ini adalah pendidikan karakter. Agar anak-anak Indonesia memiliki karakter yang baik demi masa depan bangsa yang lebih baik.

Label: , ,

09.04
duniakei
0 comments

Reborn

Hmm dari jaman dahulu kala sampe sekarang, aku udah punya berapa blog ya yang pada akhirnya tetap ditelantarkan juga? Dua tahun yang lalu sempat pengen aktif lagi. Udah ngepost beberapa entry dan pada akhirnya nasibnya sama kayak yang laen, ditelantarkan!! Kali ini mudah-mudahan deh bakal konsisten ngepost entry. Karna pada dasarnya aku memang suka nulis. Dari jaman SD aku sudah suka nulis yang namanya diary. Sampe sekarang pun masih suka nulis diary lho. Kalo dulu postingan di blognya random n kebanyakan curhatan sehari-hari aja, sekarang mau nyoba fokus ah ke satu tema. Tentang anak usia dini dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Kenapa harus tentang anak usia dini? Karna saat ini aku tercatat sebagai pendidik di salah satu kelompok bermain. Dan ternyata aku sangat menikmati pekerjaan ini. Mudah-mudahan postingan selanjutnya bermanfaat dan bisa menginspirasi banyak orang. Amin....

18.24
duniakei
0 comments

.: Program Praktek Lapangan Kependidikan :.

PPLK alias Program Praktek Lapangan Kependidikan, praktek ngajar di RA tugas dari kampus.
Kebagian tugas di RA Sabilunnajah, Tasikmalaya. Mulai 7 Feb 2011 sampai 12 Maret 2011. Peserta prakteknya ada 7 orang yang terdiri dari aku sendiri, Ibu A, Ibu I, Ibu F, Ibu L, Ibu T, Ibu V (sebenarnya ibu I, tapi biar g ketuker ma ibu I yg pertama). Denger cerita senior, PPLK di TK tuh nguras tenaga n kantong. Bikin kita stress duluan.

Senin, 7 Februari 2011.
Hari pertama, baru melihat-lihat administrasi sekolah n keadaan sekolah aja. Jumlah murid sekitar 60 orang, terdiri dari kelompok A, B1, B2.Gurunya ada 6 orang, mudiroh satu. Sarana prasarananya dah lengkap banget.
Aku bertugas melihat keadaan kelompok B1 yg terdiri dari 13 anak, dan dalam sehari aku sudah melihat siapa anak yang istimewanya ^^. Tapi guru pamongnya baik banget.
Untuk tempat tinggal, kita sewa sebuah rumah kosong. Rumahnya luas n lumayan mewah. Meski g boleh pake kamar, tapi itu juga cukup, mana leluasa karna g da pemiliknya. Alhamdulillah harga sewanya murah.


Selasa, 8 Februari 2011
Hari kedua PPLK, masih melihat-lihat bagaimana pembelajaran disana, belum mulai praktek mengajar. Hari ini jadwal mantau kelompok B2. G ada kejadian istimewa selama pembelajaran. Cuma agak aneh dengan adanya pembelajaran setelah istirahat. Usut punya usut, ternyata itu tuntutan orang tua. Hmm... biasa, masalah di tiap pendidikan pra sekolah, orang tua selalu menuntut CALISTUNG.
Pulang sekolah langsung lanjutin kerjaan yang belom kelar. Bu T pulang lebih awal, jadi pas Bu A ditengokin ma sepasukan keluarganya, Bu T g kebagian oleh-oleh, hihi.
Malem-malem ada hiburan yang bikin ketawa sampe sakit perut. Peperangan antara Bu F vs Bu A & Bu I. Heboh! Seru!
*aku suka bu F yang polos seperti itu.

Rabu, 9 Feb 2011
Mulai ngerjain tugas buat yang praktek besok: Bu A, Bu T, Bu I. Begadang sampe jam 1 malem!
mulai merasakan penderitaannya.

Label: , ,

17.27
duniakei
2 comments

.: belajar ikhlas :.

Aku sudah memakai HP Sony Ericsson kira-kira dari taun 2008, pokoknya pas abis dari anyer. Hape jadul banget sih, ukurannya gede banget. Tapi aku suka soalnya fitur-nya lumayan lengkap. Utamanya sih layarnya gede n ada miniword-nya. Secara aku mahasiswi miskin, gak punya PC di rumah. Jadi kalo ada tugas, biasanya ngetik di HP trus ntar tinggal edit dikit di warnet n langsung print. Jadi gak usah berjam-jam mantengin warnet ngabisin duit.

Ni HP dah sering banget jatoh, cassingnya dah lecet2, tulisan sony ericssonnya dah copot, memorycard-nya aja dah rusak, gak bisa dipake. Tapi untungnya memory internalnya lumayan gede, jadi aku masih bisa nyimpen banyak file meski gak pake memory eksternal.

Beberapa bulan yang lalu ni HP sempet mau kecebur ke kloset, tapi sempet aku selametin pake gayung, yang berisi air *baka emang, diselametin pake yg ada aer juga*. ALhamdulillah waktu itu gak papa, masih selamet.
Nah waktu hari jum'at kemaren kejadian kayak gitu lagi, tapi kali ini gak sempet ku selametin, keburu kecebur beneran ke klodet. Padahal waktu masuk toilet dengan membawa HP, aku sempet kepikiran tentang kejadian dulu itu, sempet takut jatuh lagi. eh baru aja kepikiran, langsung kejadian. Mana sekarang aernya beneran masuk ke dalem HP. Otomatis HP-nya langsung mati. Pas nyoba nyalain, gak bisa. Layarnya ngeblank. Dicoba beberapa kali juga tetep ngeblank, bunyinya sih ada.
Aku panik, mengingat banyak orang yang bilang kalo servis LCD touchscreen itu lebih mahal dari LCD biasa. Mana setelah itu dicoba nyalain lagi malah jadi g bunyi samasekali. Mati Total!

Aernya dah beneran masuk ke LCD n mesinnya. Aku juga gak bisa buka cassingnya buat ngeringin isinya. Karna takut malah korslet, aku g nyoba nyalain lagi. Akhirnya aku ikhlasin HP-nya meski gak punya HP lagi. Berkali-kali aku meditasi nenangin diri n ikhlasin diri. Sabar-sabar-sabar, ikhlas-ikhlas-ikhlas, aku juga istighfar terus-terusan. Untuk sementara aku mo pinjem hape kakak dulu.

Aku ambil hikmahnya aja dari kejadian hari itu
1. Aku mesti lebih menjaga harta benda milik sendiri
2. Yang namanya hape gak boleh dibawa ke toilet
3. Mungkin dah waktunya aku ganti hape baru, dari dulu pengen pake hape dual simcard
4. Iya, aku emang kebanyakan internetan pake hape
5. Bentar lagi ada warnet deket rumah, jd g usah internetan pake hape
6. Biar aku gak boros pulsa

Masih banyak hikmah laen yang bisa aku ambil.

Besoknya aku masih penasaran *berarti aku belum bener-bener ikhlas ya?*, aku coba hidupin tuh HP. Ternyata bisa!! Alhamdulillah...
Ternyata Allah masih memberiku kepercayaan buat ngerawat HP itu.
Oke, aku akan rawat baik-baik hape itu

Label:

11.12
duniakei
0 comments

.: TENSES :.

- Present Tense -

s: they, we, I, you (bisa disingkat jadi DEWI AYU untuk lebih mudah diingat)
Rumus:
+ = s + V1
- = s + don't + V1
? = do + s + V1
contoh:
+ nino and ohno dance everyday
- we don't smoke
? do you write?

s: he, she, it
rumus:
+ = s + V1(s/es)
- = s + doesn't + V1 *tanpa (s/es)*
? = Does + s + V1 *tanpa s/es)
contoh:
+ nino teaches every sunday
- nino doesn't eat
? does nino sleep?

note:
keterangan waktu untuk present: always, every, often, usually, sometimes, dll.

- Present Continuous Tense -
s: all
rumus:
+ = s + tobe + Ving
- = s + tobe + not + Ving
? = tobe + s + Ving?

contoh:
+ I am waiting
- we are not sleeping
? is nino eating?

*note*
tobe untuk:
I = am
we, they = are
he, she, it = is

- Present Perfect Tense -

s: They, We, I , You
rumus:
+ = s + have + V3
- = s + have + not + V3
? = have + s + V3 ?

contoh:
+ The students have brought the same books
- we have not talked about it
? have you studied?

s: he, she, it
rumus:
+ = s + has + V3
- = s + has + not + V3
? = has + s + V3

contoh
+ Nino has gone
- Nino has not slept
? Has nino wrote?

- Present Perfect Continuous Tense -

s: They, We, I, You
rumus:
+ = s + have + been + Ving
- = s + have + not + been + Ving
? = have + s + been + Ving?

contoh:
+ I have been crying
- We have not been chatting
? Have they been calling?

s: he, she, it
rumus
+ = s + has + been + Ving
- = s + has + not + been + Ving
? = has + s + been + Ving?

contoh
+ Nino has been singing
- Kazu has not been learning
? Has Kazu been sleeping?

- Past Tense -

s: all
rumus:
+ = s + V2
- = s + did not + V1
? = did + s + V1 ?

contoh:
+ Nino made a coffee two days ago
- Kazu didn't make a coffee two days ago
? Did your brothers make a coffee two days ago?

* note *
keterangan waktu untuk past tense: yesterday, ago, last, on, in, ect

- Past Continuous Tense -

tobe untuk They, We, You = were
tobe untuk He, She, It, I = was
rumus:
+ = s + tobe + Ving
- = s + tobe + not + Ving
? = tobe + s + Ving

contoh
+ Nino was dreaming
- Nino was not dreaming
? Were you playing?

- Past Perfect Tense -

s: all
rumus:
+ = s + had + V3
- = s + had not + V3
? = had + s + V3?

contoh:
+ You had gone
- Nino had not gone
? Had kazu gone?

- Past Perfect Continuous Tense -

s: all
rumus:
+ = s + had been + Ving
- = s + had + not + been + Ving
? = had + s + been + Ving?

contoh:
+ We had been waiting
- you had not been jumping
? had nino been dancing?

- Present Future Tense -

rumus:
+ = s + will/shall + V1
- = s + will/shall + not + V1
? = will/shall + s + V1

*note*
will: all subject
shall: we & 1

contoh:
+ I shall ask about you tomorrow
- Nino will not come to your party
? Will you join my club?

- Present Future Continuous Tense -

s: all
rumus
+ = s + will + be + Ving
- = s + will not + be + Ving
? = will + s + be + Ving?

contoh:
+ I will be keeping
- Kazu won't be smiling
? will kazu be smiling?

- Present Future Perfect Tense -

rumus
+ = s + will + have V3
- = s + will + not + have + V3
? = will + s + have + V3?

contoh:
+ nino will have swum
- nino and ohno will not have learned
? will you have learned?

-Present Future Perfect Continuous Tense -

rumus
+ = s + will + have + been + Ving
- = s + will not + have + been + Ving
? = will +s + have + been + Ving?

contoh:
+ Kazu will have been working

- kazu will not have been going
? will you have been buying?

- Past Future Tense -

rumus:
+ = s + would/should + V1
- = s + would/should + not + V1
? = would/should + s + V1?

rumus:
+ we should study
- you would not cry
? would nino call?

- Past Future Continuous Tense -

rumus
+ = s + would + be + Ving
- = s + would not + be + Ving
? = would + s + be + Ving?

contoh
+ My mother would be cooking
- kazu wouldn't be running
? would you be calling?

- Past Future Perfect Tense -

+ = s + would + have + V3
- = s + would + not + have + V3
? = would + s + have + V3

contoh:
+ I would have gone
- She would not have cried
? Would you have studied?

- Past future Perfect Continuous -

rumus
+ = s + would + have + been + Ving
- = s + would not + have + been + Ving
? = would + s + have + been + Ving

contoh
+ I would have been running
- She would not have been wearing a blue skirt
? Would you have been walking beside me?

Label: ,

02.27
duniakei
6 comments

.: menghitung berat badan ideal :.

Beberapa minggu yang lalu (mungkin sebulan yang lalu), aku ngerasa bete banget. Kebetulan hari itu sorenya abis dapet ilmu yang asyik banget dari Bu Esther Rizal. Yaitu cara menghitung Indeks Massa Tubuh. Malemnya, langsung aja aku sok-sok jadi ahli kesehatan, nanya berat badan n tinggi badan temen-temen lewat sms, trus ngitung IMT mereka. Iseng banget emang, tapi lumayan menghibur lho! cara ngitungnya juga gampang:

Rumus Indeks Massa Tubuh = (berat badan dalam kilogram) : (tinggi badan x tinggi badan dalam meter)

Arti dari hasil penghitungan IMT itu sendiri:
< 17.0 = Sangat Kurus
17.0 - 18.4 = Kurus
18.5 - 25.0 = Normal
25.1 - 27.0 = Gemuk
> 27.0 = Obesitas

Contohnya:
Nino tingginya 168 cm, sedangkan berat badannya 49 kg.

Cara menghitung Indeks Massa Tubuh Nino adalah...
IMT= (49) : (1.68 x 1.68)
= 49 : 2.8
= 17.5

Karena IMT Nino 17.5 artinya berat badan Nino termasuk kurus.
Dia harus lebih memperhatikan asupan gizinya, jangan maen game terus XD.

Sedangkan untuk menghitung Berat Badan Ideal, rumusnya adalah:

Berat Badan Ideal = (Tinggi badan dalam cm - 100) - 10% (Tinggi badan dalam cm - 100)

Ambil contoh kasus nino lagi, tinggi badannya 168 cm.
Berarti idealnya berat badan nino itu
= (168-100) - 10% (168-100)
= 68 - 10% (68)
= 68 - 6.8
= 61.2

Jika sekarang berat badan Nino 49 kg, berarti dia harus menambah berat badan 12.2 kg biar berat badannya ideal.

Selama lebih dari 5 tahun aku beranggapan bahwa tinggi badanku 150cm, kadang-kadang kalo lagi korupsi aku suka bilang tinggiku 151 cm.
Jadi aku pede banget bilang berat badanku ideal karna 45kg, sesuai ma tinggi badan 150cm.
Nah beberapa hari yang lalu aku berkunjung ke tempat bidan trus ngukur tinggi badan
Ternyata tinggi badanku 152 cm!! Hore!! *jingkrak-jingkrak*
Jadi selama 5 tahun ini aku salah mengenali tubuhku sendiri! Mungkin gara-gara selama ini ngitungnya pake penggaris? sedangkan di tempat bu bidan itu pake pengukur tinggi badan beneran XD
Berarti tinggi badanku dibawah ideal. Pantes aja rok jadi pada kedodoran. Mesti nambah gizi nih!.

Label: , ,